Rabu, 26 Juni 2013

Manajemen Proyek Perangkat Lunak - Project Risk Management

Nama : Fakhrian Fadlia A
Kelas : IF-1
Dosen :Aries Syamsuddin

Manajemen Risiko dalam proyek perangkat lunak adalah suatu pendekatan yang terstruktur atau metodologi dalam upaya mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman, suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan atau pengelolaan sumberdaya.

Pendekatan dalam melakukan manajemen risiko dimulai dengan rencana untuk mendefinisikan ruang lingkup dan proses yang dilakukan identifikasi, penilaian, dan manajemen risiko yang dapat mempengaruhi pelaksanaan proyek. 

Tujuan dari Rencana Manajemen Risiko adalah :
  • Untuk menentukan strategi dalam mengelola risiko yang terkain dengan proyek tersebut sehingga menimbulkan dampak yang minimal terhadap biaya dan jadwal, serta kinerja operasional.
  • Membangun pendekatan dalam memantau, mengevaluasi, dan mengelola risiko sepanjang siklus proyek.
Risiko meruakan suatu kejadian yang tidak pasti atau kondisi yang jika terjadi, memiliki efek negatif atau positif pada tujuan proyek.

Proses manajemen risiko akan mengidentifikasi sumber potensi risiko, menilai risiko dan dampak terhadap ruang lingkup, kualitas, biaya, dan jadwal. mengevaluasi pendekatan yang dilakukan untuk mitigasi yang tepat dan risiko yang lebih moderat, dan mengembangkan rencana aksi untuk menangani risiko yang terjadi.

Pengukuran kualitas dengan menggunakan model DeLone dan Mclen.
  1. Kualitas Sistem (System Quality) digunakan untuk mengukur kualitas sistem teknologi informasinya sendiri.
  2. Kualitas Pelayanan (Service Quality) awalnya digunakan di penelitian pemasaran (marketing). penelitian-penelitian sistem informasi yang memasukkan pengukuran kualitas pelayanan ke dalam model D&M meminjamnya dari penelitian pemasaran.
  3. Penggunaan informasi (Use) adalah penggunaan keluaran suatu sistem informasi oleh penerima.
  4. Kepuasan Pemakai (User Satisfaction) adalah respon pemakai terhadap penggunaan keluaran sistem informasi.
  5. Manfaat Bersih (Net benefits) merupakan penggabungan dampak individual (individual impact)
Dalam perencanaan Manajemen Risiko, hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain :
  1. Rencana Manajemen Risiko : merupakan proses mendefinisikan manajemen risiko yang akan diterapkan pada proyek.
  2. Identifikasi Risiko : Upaya terus menerus untuk mengidentifikasi dan menentukan risiko-risiko yang dapat mempengaruhi proyek serta pendokumentasian karakteristiknya.
  3. Analsis Risiko : Sebuah evaluasi dari setiap risiko yang diidentifikasi untuk memperkirakan kemungkinan terjadinya, tingkat dampak dan peringkat prioritas.
  4. Rencana Respon Risiko : Proses menghasilkan pilihan tindakan untuk memperbesar peluang dan mengurangi hambatan terkait pencapaian tujuan proyek.
  5. Monitor & Kontrol Risiko : Proses pelaksanaan dari rencana respon, pelacakan risiko yang teridenifikasi, pengawasan risiko residual, pengidentifikasian risiko baru, dan evaluasi efektifitas respons risiko selama berlangsung proyek.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar